Harga Bitcoin Kebal Terhadap Berita Buruk?

Hingga Sabtu pagi ini, harga banyak cryptocurrency masih fluktuatif naik. Dilihat dari laman coinmarketcap, performa dua pemimpin cryptocurrency BTC dan ETH cukup mengejutkan.

Harga Bitcoin naik 13,2% menjadi 61.326 USD pada 07:53 sabtu ini, sementara Ethereum naik 7,68% menjadi 3.848,02 USD.

Salah satu berita buruk cryptocurrency yang besar adalah Sikap anti-enkripsi oleh China yang telah menekan harga sebagian besar enkripsi. Berita yang sepertinya membawa kecemasan, ketidakpastian dan keraguan (FUD) kepada investor cryptocurrency.

Mengenai FUD dan dampaknya terhadap cryptocurrency, nampak tidak banyak berpengaruh pada nilai aset kripto hari-hari ini. 

Karena saat ini sudah banyak investor yang beralih dan membutuhkan komoditas alternatif untuk berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Adapun larangan China terhadap perdagangan crypto tidak menghalangi investor crypto di sana. Salah satu strategi yang mereka terapkan adalah mentransfer aset ke keuangan terdesentralisasi, semisal Uniswap.

Ini menunjukkan bahwa meskipun ditentang oleh beberapa negara, investasi dalam aset terenkripsi masih sulit untuk dikekang. Selain dianggap "kebal" terhadap berita buruk, banyak sentimen sekarang justru mendorong kenaikan harganya.

Mata uang digital terenkripsi akan terus ada dan akan memainkan peran penting di pasar keuangan masa depan.

Kabar baik datang dari Amerika Serikat. Mengenai rencana Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk tidak melarang aktivitas cryptocurrency di Amerika Serikat.

ETF Bitcoin disetujui untuk terdaftar di bursa AS, dan memicu harga Bitcoin yang lebih kuat. Karena bisa menjadi parameter, seberapa besar permintaan pasar terhadap Bitcoin.

Post a Comment for "Harga Bitcoin Kebal Terhadap Berita Buruk?"